SEDULUR PAPAT
KALIMA PANCER
Berbicara tentang pengertian dan
konsep Sedulur Papat Kalima Pancer adalah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dalam diri manusia, maka di Gantharwa sendiri juga mengajarkan
hal ini. Secara lengkap tentunya tidak bisa diterangkan secara detail kata demi
kata. Pada prinsipnya Manusia Jawa yang sejati (Kwalitas) atau setiap manusia
mempunyai cita-cita yang utama yaitu Manunggaling Kawula Lan Gusti, walaupun
kadang dalam bahasa yang berbeda. Untuk mencapai cita-citanya tersebut, manusia
harus kembali ke asalnya (sebagai pribadi penciptaan awal) atau menjadi manusia
seutuhnya, bagaimana manusia menuju menjadi manusia seutuhnya, manusia harus
menjadi AJI SAKA. Aji Saka maknanya adalah kaweruh/kesadaran dalam menghargai
secara maksimal dengan berperanan utama. (Atau menjadi Raja yang Beperanan
Utama). (konsep Aji Saka akan ada materinya. Red).Untuk menjadi Aji Saka, Jawa
memiliki dasar, dasar dari Jawa adalah KALIMASADA, atau dalam pewayangan
dikatakan, seorang manusia tidak akan mati jika telah memengang Jamus
Kalimasada, seperti cerita pewayangan adalah SAMIAJI atau YIDISTIRA, begitu
sucinya diceritakan, sehingga darahnya juga putih.Maka Kalimasada banyak sekali
menjadi perebutan dan untuk mengerti dan tahu tentang Kalimasada banyak sekali
yang telah mencari kemana-mana, bahkan saling berebut dan terjadi perang.
Bahkan jaman sekarang pun banyak yang telah salah mentafsirkan Kalimasada,
bahkan cenderung ngawur. Kalimasada bisa diartikan juga sebagai Pancasilanya
Jawa, karena merupakan dasar untuk semuanya. Untuk menjelaskan
Kalimasada secara tepat maka jawa telah membuat penjelasan yang lebih sederhana
atau dibuat semacam miniatur Kalimasada, yaitu SEDULUR PAPAT KALIMA PANCER . Atau
bahasa sederhananya adalah Kalimasada mewujudkan diri yang lebih bisa
dimengerti manusia menjadi Sedulur Papat Kalima Pancer. Lambang dari
Sedulur Papat Kalima Pancer sendiri adalah dalam cerita Bagawa Gita, Arjuna
menbawa kereta perang yang ditarik oleh 4 kuda dengan masing-masing membawa
sifat warna adalah Hitam, Coklat (Merah), Biru, Putih. Keempat kuda itulah yang
di sebut dengan Sedulur Papat, sedangkan Pancernya adalah Arjuna. Namun Sedulur
Papat Kalima Pancer tidak hanya unsurnya demikian, masih ada satu unsur, yaitu
di samping atas Arjuna adalah Krishna. Krishna inilah yang dilambangkan bahwa
Roh (Pancer) kita bersifat Ilahi (Gusti Allah). Maka kalau manusia ingin
mencapai cita-citanya, manusia (Pancernya adalah Roh Kita yang bersifat ilahi)
harus bekerjasama dengan Sedulur Papatnya dan konsultannya manusia adalah Gusti
Allah (memakai pengertian Gusti Allah). Barulah manusia bisa lengkap sampai
pada cita-citanya yang sempurna. Banyak dari para pelaku mistikus ingin
bisa ketemu dengan Sedulur papatnya, karena ingin sekali untuk ketemu, maka hal
yang sering terjadi adalah sering terjadi suatu penyesatan oleh pihak yang
memanfaatkan kelemahan dari salah megerti, dan juga kesalahan, atau hayalan dan
imaginasi belaka. Adapun penjelasan dan arti dari Sedulur Papat Kilama
Pancer adalah dari Sedulur yang memiliki sifat warna adalah hitam adalah
melambangkan sifat KEKUATAN, coklat ibaratnya adalah seperti merah yaitu
melambangkan sifat SEMANGAT, biru adalah melambangkan sifat KECERDIKAN, putih
adalah melambangkan sifat KESUCIAN. Inilah merupakan sifat dan ciri manusia
sejati, yaitu memiliki KEKUATAN, SEMANGAT, KECERDIKAN, KESUCIAN. Dan dikontorl
oleh Roh Kita yang sejati (Pancer). Atau Sedulur Papat harus bersatu/manunggal
dengan roh kita yang bersifat ilahi, baru dapat berhasil mencapai kemanunggalan
dengan Gusti Allah.Sama halnya dengan Arjuna kalau tidak bisa kontrol ke 4 kuda
dia akan kalah dalam perang dan bagi manusia kalau tidak bisa kontrol ke 4
sifat/saudaranya dia akan kalah, tidak akan pernah samapi pada cita-citanya.
Jika sudah bisa kontrol 4 kuda, Arjuna harus senantiasa seiya sekata dengan
Krishna agar selamat sampai akhir perang. Kalau manusia mau selamat, Roh yang
sejatinya harus senantiasa memakai pengertian / Kaweruh Gusti Allah.Dan jika
ada yang katanya bertemu dengan ke empat sedulurnya, itu merupakan perwujudan
saja atau personifikasi dari keempat sifat diri manusia saja. Namun banyak yang
menganggap ketemu dengan Roh atau pribadi lain diluar dirinya, yang merupakan
empat saudara kita yang mengikuti selama hidup, padahal tidaklah demikian. Pengalaman
saya ketemu dengan keempat sedulur adalah keempatnya seperti kita sendiri,
wajahnya seperti kita masing-masing, wujud badannya lebih kecil dari badan
kita, dan mereka memiliki sifat yang disebut diatas, saat-saat mereka muncul
adalah saat kita memasuki meditasi dengan kita telah mengalahkan fisik yang
mana kita tidak terpengaruh akan keletihan, kesakitan fisik, atau telah
melewati ketahanan fisik kita sendiri. Namun sekali lagi, Sedulur Papat
bukanlah Roh (Pribadi) seperti Pancer kita adalah pribadi atau Roh Sejati,
mereka hanyalah perwujudan saja. Inilah sedikit bisa saya sharingkan
berhubungan banyaknya pertanyaan mengenai Sedulur Papat Kalima Pancer, ini
adalah pemahaman ajaran Jawa yang sangat dalam, memang kelihatan sederhana tapi
kalau tidak ada tuntunan banyak yang salah kaprah. Karena telah banyak orang
yang tidak mengerti ini dan banyak yang tersesatkan karena ini. Inilah sedikit
bagian kecil saja mengenai Sedulur Papapt Kalima Pancer.
Salam Ganjel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar